Tidak perlu lelah-lelah menjawab pada siapapun yang bertanya sebenarnya untuk siapa tulisanmu.
Maksudku begini, memang jika kujelaskan hingga terperinci akan menguntungkan hidupmu? Aku bisa saja mengajak imajinasiku untuk menjadi perempuan yang mencintai seorang pembalap motor, penjudi, tukang bangunan, barista yang suka melecehkan, atau aku meminta imajinasiku menjadi pelacur. Bisa saja.
Bukan berarti yang kutulis adalah aku, bukan?
Aku hanya menyerahkan besi pada pembaca. Mereka akan mengolahnya menjadi baju, piring, pipa, pedang untuk membunuh itu hak mereka. Menjadi barang yang bermanfaat atau tidak, itu tergantung tangan mereka.
Semuanya bagaimana penerimaan hatimu. Jika hatimu menganggap tulisan ini seperti bunga, ia akan menjadi bunga, jika kamu anggap tulisanku adalah duri sampai kapanpun dan apapun yang ku tulis akan menjadi duri.
Tapi bisakah tidak menjadikan alasan bahwa karena besiku mereka menjadi seorang pembunuh?
Jadi, bisakah mulai sekarang berhenti menyalahkan amarah dan kesedihanmu karena tulisanku?
Untuk yang (pura-pura) menjadi pembaca padahal sebenarnya ingin mencerca hidupku, ketika yang kubahas adalah cinta pada pemabuk, mereka akan menyangka bahwa itulah yang sedang terjadi.
Rasanya ingin mencuci jalan pikiranmu yang kotor.
Sulit untuk tidak peduli pada hal-hal yang seharusnya tak perlu dipikirkan.
Padahal sudah jelas yang mencintaimu akan menerima seluruh isi kepala dan kisah kelam terdahulu.
Comments
Post a Comment