Anggap kita sedang duduk di bangku panjang.
Menyenangkan, ya? Kita, maksudku aku bisa bercerita sedekat ini tak terhalang apa-apa.
Apa kabar perasaanmu? Semakin menguat atau malah meragu?
Kamu tidak akan bertanya bagaimana akhir-akhir ini tentang perasaanku?
--------------------------------------
Semuanya tetap sama seperti sesaat setelah Hujan bulan Juni yang kamu bicarakan. Aku tidak akan bertanya tentang siapa yang lebih dulu jatuh cinta? Tapi aku menunggu kamu yang bertanya itu.
Sebenarnya siapa yang lebih dulu jatuh cinta?
Mungkin aku, sedangkan yang lebih dulu berani mengatakan, kamu. Atau mungkin kamu.
Ah, biarlah kita lelap dalam kemungkinan-kemungkinan yang pada akhirnya tetap untuk kita segalanya berkisah.
Kamu tidak perlu memastikan apa-apa. Sejauh ini, sepanjang perkembangan ini, rasaku telah 'ditahan' satu hati. Tidak perlu ku tulis bahwa semua itu karenamu, bukan?
Kamu memang tidak pernah memintaku untuk memilihmu. Kamu juga tidak memintaku untuk menunggumu. Hanya saja, inginku memang begini. Selebihnya, biar Dia yang mengatur.
🙏
ReplyDelete