"Mas, menurutmu adakah satu hari dalam hidupmu yang membuatmu merasa bahwa kamu beruntung dilahirkan ke bumi?"
Begitulah isi surat dalam kotak yang nanti akan ku berikan di hari ulang tahunnya.
Mas, aku tau kamu akan menjawab apa. Aku paham betul bagaimana kamu memaknai sebuah hidup yang kamu pikir pijakan kakimu di bumi tidak berpengaruh apa-apa.
Mas, aku akan meyakinkan bahwa ingatanmu tentang cinta dan hidup yang berkabut abu pekat itu salah.
Aku memang bukan siapa-siapa tapi ketika mengatakan ini, aku sudah punya kekuatan untuk menghadapi harap yang tertatih kemudian perlahan pudar.
Mas,
Meski kamu tidak mengelak dengan paragraf ke tiga yang ku tulis, setidaknya kamu harus tau bahwa ada satu perempuan yang sangat beruntung karena kamu telah terlahir. Dia adalah perempuan yang cara kerja kepalanya berbeda.
Isi kepalanya penuh dengan jutaan kata-kata tentang banyak manusia, kadang juga isi kepalanya terisi cela dari manusia yang tak bisa apa-apa. Benarkah manusia? Hahaha. Maksudku, kepalanya masih saja menampung suara dari manusia yang ahli mencela.
Mas,
Perempuan itu ingin menyampaikan sesuatu untukmu...
"Aku menitipkan bahagiaku pada puisi yang di dalam tubuhnya sudah ku isi kamu. Tak ada bait patah dan retak. Hanya ada bait rindu yang tercipta dari pelangi nyatamu. Setiap hari aku berdamai dengan banyak puisi tentangmu, dan akupun tersadar aku bahagia dengan puisi nyata yang ku tulis tentangmu dan untukmu."
Selamat ulang tahun.
Comments
Post a Comment