"Are you okay?"
Aku tau kamu sedang merasa tidak baik-baik saja, sejak cerita-cerita yang biasanya meriuhkan kepalamu kini tak lagi meramaikan pikiranmu sendiri. Aku bisa melihat upayamu untuk beradaptasi, pembiasaan tanpa 'nyatanya'.
Sebenarnya tak ada puisi yang dapat mewakili bagaimana rasanya sembilu melesap senyap di jantung lalu terbunuh sendu. Saat semestinya letupan-letupan bahagia itu menjadi senyuman, sekarang entah sudah menguap kemana. Kosong. Tatapan nanar itu hanya berujung perih di netra.
Tak ada lagi dua cangkir makna yang bisa menyeduh tiap kekacauan yang terjadi dengan isi kepalamu. Sekarang adalah tugasku untuk mengambil alih kendali pikiranmu. Tak apa.
Segala sesuatu memiliki tujuan baik yang sudah dirancang-Nya. Tak pernah benar-benar ada sedih yang terlalu lama. Sebab kebahagiaan selalu banyak alamat. Tunggu saja saat bahagianya sampai di tempatmu.
Segala sesuatu memiliki tujuan baik yang sudah dirancang-Nya. Tak pernah benar-benar ada sedih yang terlalu lama. Sebab kebahagiaan selalu banyak alamat. Tunggu saja saat bahagianya sampai di tempatmu.
Kamu; diriku.
Comments
Post a Comment