Titah Takdir

"Tidak akan menghilang. Ada." katanya.

Dari banyaknya bincang malam itu, kalimat sebelum paragraf ini yang terus menerus kubaca. Tak ada diskusi berbau komedi, tapi 'katanya' berhasil membuat simpul senyumku tercipta dengan sendirinya ketika akan terlelap dan terbangun. Wah, ternyata kamu sehebat itu yaa? Membuat orang lain bahagia hanya dengan sedikit katamu.

Aku juga bingung, dari kapan dan bagaimana aku menyerahkan hatiku pada takdir yang dibiarkan jatuh padamu?

Penolakanku agar tak jatuh cinta, gagal. Aku menjadi perempuan yang tak lagi menolak untuk mencintai seseorang yang sedikit kata sepertimu.

Jangan pergi, ya?



Comments