Lebur

Aku memilih melenggang bersama malam.

Karena gelap sangat paham bagaimana cara melebur kehampaan salah satu cinta. Aku menuju larut untuk menyekap senyap, menuntun mimpi mengelana menjauh dari raga yang menebar sekerlip cahaya pada jiwa yang entah siapa.

Ada kegelisahan yang tak tau diri, mengharap ada sapaan yang terdengar tiba-tiba dari balik punggungku. Lalu kuhitung satu sampai sepuluh, aku akan berbalik untuk memeluknya; tak kutemukan.

Harusnya kusadar diri untuk menempatkan rindu pada posisi yang tak terikat apa-apa.
Sabit memelukku.

Kuserahkan seluruh harap pada purnama untuk selalu ada dengan segala redup juga pendarnya, untukmu.

Selamat tidur.





Comments