Hak-Berhak

Tak tau harus seberapa keras aku bilang pada diriku bahwa aku tak perlu jatuh cinta. Karena kapanpun dia bisa saja pergi untuk kembali pada dunia yang tidak pernah ada aku didalamnya. Setelah dipikir-pikir lagi, aku yakin semangatku akan meredup bahkan nyaris padam. Aku yang dulunya berbahasa, kini diam seolah tak mampu berbahasa apa-apa. 

Tak ada yang bisa diharapkan dari bumi. Orang-orang akan ditinggal dan meninggalkan. Siklus yang tak asing.

Aku tau, akhir dari semuanya adalah kehilangan. Dia hanya kehilangan satu dua kata dariku, sedangkan aku? Seluruh tentangnya.

Setelah kamu pergi,
Aku kembali menjadi perempuan yang gemar menyamar bagaimana membodohi kehilangan dengan senyuman.

Meski bersusah payah, aku tetap saja kehilangan dari separuh diriku. Segalanya tak berpihak. Satu-satunya orang yang ku banggakan juga sudah tak bisa lagi di banggakan.












Comments