Suatu hari puisiku akan tiba-tiba rumpang
Aku yang telah menitipkan cinta
Aku yang telah menitipkan cinta
Kembali merasa patah berkali-kali lipat
Kucari ruang yang benar
Tak ku temukan apapun
Hanya sesak yang ku dapat
Kucoba menutup mata
Aku melihat langkahmu pergi
Semakin jauh
Adakah yang melihat
Aku di ruang waktu malam ini?
Tolong arahkan pistol padaku
Tembak aku!
Usah pedulikan rautku yang sabak
Usah menatapku dalam kebisuaan
Nyawaku perlu padam
Tembak aku!
Aku ingin bersemayam abadi dalam jiwanya
Menjelma raksi di relung sukma
Menyemai rindu yang selalu terpelihara
Comments
Post a Comment