Mengolah Rasa diantara Kata

Ada yang lebih dari sekedar kata meski puisi hanyalah perantara. Beberapa impian belum terwujud, dan untuk segala mimpi yang ingin sesuai dengan semestinya kurasa aku butuh kamu untuk mewujudkannya. Jika kamu bersedia, pintu-pintu yang masih tertutup perlahan akan kubuka.

Cinta mulai larut, namanya membuat hati berdenyut. Tak ada yang bisa kuperbuat selain terus mencintai dalam mengotak-ngatik kata.

Meski kamu tak menyukainya, tak apa. Kamu bisa anggap semuanya hanya rangkaian kata yang sedang pasang dan akan surut jika diperintah olehmu.

Aku tak bisa selalu mengandalkanmu untuk mengobati rindu atau meminta pendapat tentang sesuatu. Aku paham karena kita masih memiliki kehidupan masing-masing.

Lagi-lagi aku kembali meminta pada semesta. Tak banyak, aku hanya mau semesta menyampaikan padanya bahwa aku ingin menjadi bagian dari lelah kakinya ketika bertualang, aku juga mau bercengkrama dengan alam yang selalu menjadikan setiap peluh menjadi candu baginya.



Comments