Kecelakaan Rasa

Tujuh hari dalam seminggu kamu berjalan melewati lorong gelap, mencariku yang sedang bersembunyi dalam gua; sengaja tak ingin ditemukan kamu. 

Di balik gelap tersimpan tabah meskipun gundah selalu berkelebat dan mengisi ruang hatiku. Aku mendengar suaramu menggema, namun yang kudengar bukan aku yang kamu cari di lorong ini.

Netra memandangmu lurus pada jajaran cahaya dari bintang yang tersisa, aku berharap kamu menjemput dan memintaku segera pulang pada dadamu. Lantas kau bilang, "Pulanglah, kamu tidak sendiri dan ini bukanlah kecelakaan."

Kau berhenti sejenak. Netraku terus mengikuti arah kemana punggungmu akan berlalu.
Seisi lorong penuh dengan suaramu memanggil nama perempuan yang tak kukenali.

Tolong bangunkan aku dari mimpi buruk ini.
Aku mengetuk-ngetuk dadaku, sesak.

Baru saja kubuka pintu yang selama bertahun-tahun ku tutup, harus kembali kukunci dengan amarah. Tak akan ada tukang kunci manapun yang bisa membuat duplikatnya.

Aku kembali menutup pintu hati entah sampai tahun ke berapa sejak aku patah hati malam ini.



Comments