Bercermin pada awan
yang memendung
Melihat cinta di sela rinai yang basah
Cakrawala yang berkaca pada langit
Meminta mengintip takdir
Yang masih dirahasiakan
Matamu
Kaca yang kujadikan cermin
Takkan kubiarkan pecah
Sekali pecah
Hilang semua
Kehancuran akan menungguku
Satu jengkal dari jarak mata
Kehancuran telah didapat
Sebab, bukan hanya kamu yang hancur
Tetapi akupun
Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat senyum menghiasi wajahmu
Dapat dipastikan kebahagiaan adalah milikku
Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat kamu tak bisa membendung air di matamu
Aku adalah perempuan payah yang telah menyakiti cintaku sendiri
yang memendung
Melihat cinta di sela rinai yang basah
Cakrawala yang berkaca pada langit
Meminta mengintip takdir
Yang masih dirahasiakan
Matamu
Kaca yang kujadikan cermin
Takkan kubiarkan pecah
Sekali pecah
Hilang semua
Kehancuran akan menungguku
Satu jengkal dari jarak mata
Kehancuran telah didapat
Sebab, bukan hanya kamu yang hancur
Tetapi akupun
Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat senyum menghiasi wajahmu
Dapat dipastikan kebahagiaan adalah milikku
Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat kamu tak bisa membendung air di matamu
Aku adalah perempuan payah yang telah menyakiti cintaku sendiri
Comments
Post a Comment