Sajak Puitis

Bercermin pada awan
yang memendung
Melihat cinta di sela rinai yang basah

Cakrawala yang berkaca pada langit
Meminta mengintip takdir
Yang masih dirahasiakan

Matamu
Kaca yang kujadikan cermin
Takkan kubiarkan pecah

Sekali pecah
Hilang semua
Kehancuran akan menungguku

Satu jengkal dari jarak mata
Kehancuran telah didapat
Sebab, bukan hanya kamu yang hancur
Tetapi akupun

Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat senyum menghiasi wajahmu
Dapat dipastikan kebahagiaan adalah milikku


Aku pernah bilang
Aku adalah cerminan dirimu, begitu kataku
Saat kamu tak bisa membendung air di matamu
Aku adalah perempuan payah yang telah menyakiti cintaku sendiri



Comments