Aku sedang
tidak ingin membuka pintu yang bahkan sudah kubuang kuncinya dan tidak bisa ditemukan siapapun kecuali aku yang meminta kunci itu kembali.
Sejak awal,
sebelum kamu menitipkan seluruh hatimu, aku sudah mewanti-wanti agar kamu tidak
perlu peduli tentangku, tidak perlu merasa bahwa kebahagiaanku adalah tolok
ukur kebahagiaanmu pula.
Karena aku bisa menemukan bahagiaku tanpa melibatkan
kamu. Tanpa campur tangan kamu.
Tidak perlu berlagak menjadi yang paling tersakiti, bukankah aku tidak
pernah meminta untuk kau temukan?
Comments
Post a Comment