Aku penyair
Yang menyerah di tangan takdir
Meski kisah telah kita ukir
Sang Kuasa tak mengizinkan kita menjadi akhir
Lantas, apa kita akan mengutuk takdir?
Tidak, Zadr
Kita akan menghadapi getir
Kisah akan berakhir
Zadr,
Aku senang kau terlahir
Bola matamu lebih indah dari batu safir
Tuturmu lebih lembut dari pasir
Zadr,
Kau tetap hadir
Dalam barisan syair Zadr
Yang aku tulis sembari menahan getir
Yang menyerah di tangan takdir
Meski kisah telah kita ukir
Sang Kuasa tak mengizinkan kita menjadi akhir
Lantas, apa kita akan mengutuk takdir?
Tidak, Zadr
Kita akan menghadapi getir
Kisah akan berakhir
Zadr,
Aku senang kau terlahir
Bola matamu lebih indah dari batu safir
Tuturmu lebih lembut dari pasir
Zadr,
Kau tetap hadir
Dalam barisan syair Zadr
Yang aku tulis sembari menahan getir
Comments
Post a Comment