Dia (bukan) Superhero

Ternyata sudah sepuluh tahun kau tidak menemaniku mengulang tahun. Tak apa kalau tidak ditemani di rumah, bagaimana kalau kau sekedar mengucapkan dua patah kata untukku? Atau jangan-jangan kau tidak ingat ya?
Aku enggan mengatakan bahwa kau lupa --hari ulang tahunku-- meskipun nyatanya iya, kau lupa.
Kau memang ada, tapi tak ada. Loh, aku ini bagaimana?
Kau ada tapi tak terengkuh, tak bisa ku peluk.
Kau ada tapi kita tak bisa saling menatap. Mungkinkah sampai langit bergulung kita tak akan bertemu? Saling melemparkan senyumpun kau tak sanggup? Melipat jarakpun kau tak bisa? Payah!

Jarak hanya utas yang terurai
Kau sibuk menjahit benang yang salah
Segulung benang lupa pada pulangnya
Kau sudah merusak simpul

Ada tapi seperti tak ada itu perih, layaknya menahan luka kemudian tergores, tergores lagi sampai akhirnya luka melebar tak terbentuk, tak bisa dijelaskan.
Kita memang berlawanan, aku ingin kau ada dan kau tak ingin aku ada
Kemungkinan, sekarang kau ada di laut lepas
Terbunuh mimpi

Aku tak lagi menanti kehadiranmu, sedikitpun
Masih ada tangan yang begitu lembut
Dengan lemah menyambut
Mengerat tanganku erat
Aku diam mendekat
Dia, Ambu

Comments