Karena Aku Ingin Tua Bersamamu

Beruntung waktu masih memihak pada kita, semesta begitu mengabadikan kenangan kita.
Entah apa yang akan terjadi setelah ini, yang ku pinta hanyalah satu abad bersamamu. Tumbuhlah bersamaku mari kita menanam benih-benih rencana menjadi sebuah impian yang menjulang tinggi. Kita gapai bersama tanpa mengenal usang.

Jangan sungkan, aku akan selalu memikirkan ini tentangmu. Tentang bagaimana caraku bisa tetap tumbuh denganmu hingga menuai yang pernah susah payah kita tanamkan. Menyelidiki setiap ketabahan kita, akankah lebih kuat dari kaktus yang tumbuh di gurun pasir. Aku selalu bertanya-tanya dan bahkan begitu menatapi rencana kita.

Mempunyai rumah sederhana serba putih yang bisa melihat langsung ketika senja mulai menampakan keindahannya, menikmati tiap waktu bersamamu. Semanis itu harapanku, dan aku selalu ingin tumbuh lebih baik denganmu dalam keadaan baik. Yanag tak pernah lupa untuk dirawat dan dijaga seperti tanaman pada dasarnya.

Saat perjuangan berlangsung marilah berproses bersamaku. Mari saling tumbuh baik untuk menjadi utuh. Sebab, yang selalu ku inginkan adalah menua bersamamu, hingga semesta sendiri yang akan merebut salah satu diantara kita untuk pulang terlebih dahulu pada tempat yang sebenarnya rumah.

Tetaplah bersamaku, menanamkan setiap apa yang kita junjung bersama. Aku tahu kamu jua akan seperti ini, menginginkan setiap detik bersamaku merayakan degup yang berlangsung berkali-kali. Aku akan menemanimu, kala kau sakit katakanlah, aku ingin memberikan obat untuk menyembuhkanmu. Aku tak mau bila kamu sakit, lalu kalau begitu siapa yang akan memandangku setiap waktu? Janganlah sekali-kali menengok kepada yang lain. Jadilah seperti kamu yang aku miliki sejak akad.

Makanya aku selalu mengatakan padamu belajarlah tumuuh bersama. Mari memperbaiki diri sama-sama. Sebab, yang aku tahu jodoh adalah cerminan diri kita sendiri. Maka, marilah sama-sama mengubah diri yang sama, agar setidaknya aku melihat banyak persen diriku adalah cerminan dirimu.

Comments